Sate ini terbuat dari ikan laut, kelapa muda, bumbu dan gula. Sate ini merupakan makanan khas kabupaten Klungkung, namun penyebarannya hampir di seluruh Bali. sate ini digunakan sebagai hidangan dan sajian pada upacara keagamaan. Sebagai hidangan sate languan sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas (segera setelah dipanggang). Sate languan dapat tahan sampai satu hari tidak rusak.
Bahan :
Ikan 3 kg
Kelapa muda 3 butir
Kelapa tua 0,5 butir
Bumbu :
Bawang putih 15 biji
Bawang merah 32 biji
Jahe 1 empang besar
Cabai merah 40 biji
Terasi 30 kg
Garam 1 sendok makan
Lemo 1 butir
Gula secukupnya
Cara Pembuatan:
10 biji bawang putih, 12 biji bawang merah dan jahe diiris-iris kemudian ditambahkan dengan 20 biji cabai merah terus ditumbuk. Bawang merah dan bawang putih sisanya dan cabai sebanyak 20 biji diiris-iris, kemudian masing-masing digoreng dengan minyak kelapa. Terasi, garam dan gula diulek sampai lumat selanjutnaya ditambahkan dengan santan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Kedalam campuran gula, terasi dan garam yang telah lumat ditambahkan dengan cabai segar yang telah dicincang. Semua bahan yang telah disiapkan tadi dan daging ikan yang telah ditumbuk halus dicampur menjadi satu, selanjutnya ditambahkan lemo dan fitsin secukupnya. Campuran ini diuleni sampai lumat dan selanjutnya disebut adonan. Adonan tersebut kemudian dililitkan pada tusuk sate (yang terbuat dari pelepah daun kelapa). Selanjutnya tusuk sate yang telah dililitkan dengan adonan tersebut dipanggang diatas bara api yang dibuat dari tempurung kelapa sampai matang. Selanjutnya sate languan siap dihidangkan.